TIPS

1. Membersihkan daerah kewanitaan

Secara umum, menjaga kesehatan berawal dari menjaga kebersihan. Hal ini juga berlaku bagi kesehatan organ-organ seksual, apalagi buat kita-kita ini, yang tinggal di daerah tropis. Udara yang panas dan cenderung lembab sering bikin kita merasa gerah dan keringetan. Keringat ini membuat tubuh kita lembab, terutama di bagian tubuh yang tertutup dan lipatan-lipatan, yang akan menyebabkan bakteri mudah berkembang biak, menimbulkan bau yang nggak sedap dan juga menimbulkan penyakit. Seperti yang diajarkan oleh nenek moyang kita, mandi dua kali sehari itu baik untuk kesehatan.
Untuk manjaga kebersihan vagina, yang perlu kita lakukan adalah secara teratur membasuh bagian di antara vulva (bibir vagina) secara hati-hati menggunakan air bersih dan sabun yang lembut (mild) setiap habis buang air kecil, buang air besar dan ketika mandi. Kalau kita alergi juga dengan sabun yang lembut sekalipun, cukup basuh dengan air hangat. Yang penting adalah membersihkan bekas keringat dan bakteri yang yang ada disekitar vulva di luar vagina. Bagian dalam vagina biasanya akan mampu menjaga kebersihannya sendiri. Ingat, cara membasuh yang benar adalah dari arah depan (vagina) ke belakang (anus), jangan terbalik, karena akan menyebabkan bakteri yang ada di sekitar anus terbawa masuk ke vagina. Gunakan air bersih, lebih baik lagi air hangat, tapi jangan terlalu panas karena bisa menyebabkan kulit yang sensitif di daerah vagina melepuh dan lecet. Setelah itu, sebelum pakai celana lagi, keringkan dulu menggunakan handuk atau tissue yang nggak berparfum.

Penggunaan deodoran, sabun antiseptik yang keras, atau cairan pewangi (parfum) untuk menghilangkan bau di daerah kewanitaan bukanlah tindakan yang bijaksana, bahkan malah bisa berbahaya untuk kesehatan. Kenapa? Pertama, pada vagina yang sehat, juga hidup berbagai bakteri dan organisma termasuk yang merugikan dan bisa menyebabkan vaginitis. Biasanya sih bakteri ini enggak bikin masalah karena masing masing jumlahnya enggak banyak. Terlalu sering membasuh vagina dengan cairan kimia (douching) dan penggunaan deodoran dan parfum akan merusak keseimbangan yang ada sehingga akan memungkinkan terjadinya infeksi. Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang terjadi karena perubahan keseimbangan normal baketri yang hidup di sana. Tanda atau gejala paling umum adalah munculnya cairan yang berwarna putih keruh keabuan dan berbusa serta menimbulkan bau kurang sedap. Kalau ngalamin kejadian kayak gini, jangan segan-segan segera hubungi dokter untuk periksa.

Kedua, penting diketahui bahwa selalu akan ada bau khas yang muncul dari daerah vagina, karena dinding vagina serta leher rahim memproduksi cairan. Cairan ini, yang berwarna putih atau kekuningan, adalah sehat dan normal. Bau, rasa, dan tingkat kekentalan cairan ini bisa berubah ubah seiring dengan siklus menstruasi kita. Cairan ini juga akan berubah kalau ada sesuatu yang enggak beres. Nah, penggunaan produk-produk wewangian selain bisa membuat iritasi dan alergi, juga akan membuat kita enggak bisa mengetahui bau normal dari vagina kita (karena tertutup oleh bau wangi yang ditimbulkan dari produk yang kita pakai). Padahal mengetahui kondisi normal organ kita itu penting sekali. Dari situ kita bisa mendeteksi secara dini kalau ada hal-hal yang enggak wajar dan mencurigakan. Makanya, kalau kita udah hafal dengan bau, warna dan wujud cairan yang sehat, kita akan bisa mengenali perubahan yang terjadi apabila ada ketidakberesan.

Kebersihan daerah kewanitaan juga bisa dijaga dengan sering mengganti pakaian dalam, paling nggak sehari dua kali di saat mandi. Apalagi, kalau kamu cewek yang aktif secara fisik dan mudah berkeringat. Kalau kamu suka, kamu bisa menggunakan panty liners atau pembalut tipis sekali pakai untuk melapisi pakaian dalammu dan menjaga vaginamu dari kelembaban yang berlebihan. Begitu merasa lembab, itu aja yang diganti, jadi nggak perlu bawa-bawa celana dalam kotor kemana-mana.
Perlu diingat, jangan tukeran pakaian dalam dengan temanmu, apalagi yang bekas pakai, dan jangan pula menggunakan handuk milik orang lain untuk mengeringkan vagina kita sehabis dibersihkan, karena dapat menyebabkan penularan penyakit.

2. Menjaga kesehatan pada masa menstruasi

Pada saat menstruasi rasanya kita bete banget karena ribet. Tapi namanya juga cewek, menstruasi adalah hal yang normal yang harus kita jalani, karena pada saat itu rahim sedang meluruhkan lapisan dinding rahim yang berupa darah yang enggak dipakai karena nggak terjadi pembuahan. Untuk menampung darah yang keluar itu cewek menggunakan pembalut wanita. Di pasaran bisa kita temui berbagai macam pembalut dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan. Terserah kita, mau pilih yang mana yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kantong. Tapi yang penting adalah bahwa pembalut itu harus berbahan yang lembut, menyerap dengan baik, nggak mengandung bahan yang bikin alergi (misalnya parfum atau gel) dan merekat dengan baik pada celana dalam. Pembalut ini perlu diganti sekitar 4 sampai 5 kali dalam sehari untuk menghindari pertumbuhan bakteri yang berkembang biak pada pembalut tersebut, dan menghindari masuknya bakteri tersebut ke dalam vagina.